Hormon Replacement Therapy (HRT)

LOOOHHHAAAA!!!
Lama gak bersua. hahahah gue ampe lupa kalo punya mandat buat nulis materi di blog. eniwei, kali ini gue bakal bahas seputar kesehatan reproduksi.
Materi kesehatan reproduksi emang ada buanyaakkk, buuutttt, kali ini gue bakalan bahas mengenai terapi-terapi hormon gitu. Sesuai dengan judul postingan gue, Hormon Replacement Therapy.
Sebelum mengarah kemateri, gue bakalan basa-basi duluu... itung-itung pengantar materi yeee...


Pernah gak sih kalian berpikir, gimana caranya menunda menopause pada wanita????

Jujur ya, setiap wanita di DUNIA INI, pasti pengen menunda menopause. Why? ada banyak alasan. bisa karena masih pengen punya keturunan, hubungan seksual dengan pasangan akan terganggu (Ada banyak faktor, diantaranya vagina terasa kering saat berhubungan seksual), tulang keropos (FYI, hormon yang berkurang saat sebelum dan menuju dan setelah menopause adalah hormon ESTROGEN, kadar estrogen yang rendah dalam tubuh menyebabkan berkurangnya massa tulang, sehingga risiko untuk mengalami tulang keropos lebih besar), kulit keriput (Hormon estrogen yang berkurang juga mempengaruhi kadar kolagen dalam tubuh, sehingga wanita yang menopause memiliki kulit yang lebih tipis, kering dan keriput), Perubahan gigi dan gusi (Seperti jaringan kolagen, kadar estrogen yang rendah dalam tubuh juga akan menyebabkan berkurangnya jaringan ikat. Hal ini menyebabkan wanita memiliki risiko yang lebih tinggi untuk kehilangan gigi atau mengalami penyakit gusi.)
See???? ada akibat yang terjadi karena menopause. So, ada banyak pula gossippp yang beredar mengenai cara menunda menopause dengan terapi hormon...

Whatt??? Terapi Hormon dapat menunda menopause???

EIIITTTSSS, tunggu dulu.... 
sebelum gue nyatakan itu bener apa kagak, mari kita bahas mengenai apa sih terapi sulih hormon itu...


HRT, biasa disebut juga Terapi Sulih Hormon adalah pemberian terapi penggantian hormon untuk menggantikan hormon yang kurang kadarnya karena tidak diproduksi secukupnya lagi akibat kemunduran fungsi organ-organ endokrin hormon.


Tujuan

1. Untuk mendapatkan hormon yang hilang saat menopause
2. Dapat mengurangi, mengatasi keluhan yang menyertai menopause seperti keluhan psikologi, keluhan somatik serta keluhan vasomotorik.
3. Untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas hidup wanita usia lanjut.
4. Pencegahan terhadap munculnya: gejala yang mengakibatkan osteoporosis, penyakit jantung koroner, dan perdarahan otak.

Adapun strategi yang dilakukan sebagai berikut :
1. Terapi selama 2-3 tahun untuk menhilangkan gejala akut, sesudah itu dihentikan. Bila gejala kembali kambuh, terapi diulang dan diteruskan sampai tidak berulang lagi di bawah pengawasan dokter.
2. Terapi jangka panjang paling sedikit selama 5 tahun mungkin sampai 10-15 tahun ditujukan untuk mencegah gejala menahun menopause seperti osteoporosis dan penyakit jantung koroner.
3. Untuk menghindari timbul kembali symptom yang akut, penghentian terapi dilakukan seccara bertahap yaitu dengan menurunkan dosisnya.

Kontra Indikasi HRT

Mutlak : Tromboemolisme (trombosis), anemia sel sabit, penyakit serebro, hipertensi berat, uji fungsi hati setelah hepatitis abnormal, gangguan enzim.
Relatif : penyakit kardiovaskuler, DDM, penyakit ginjal, TBC, kanker payudara, fibrioadenasis, caendometrium, migrain dan epilepsi.

Efek Samping Umum HRT

Mual, sakit kepala, perdarahan, depresi, perubahan emosi, nyeri tekanan pada payudara, perut kembung, siklus menstruasi yang berkepanjangan, kegagalan untuk mengurangi gejala-gejala. Efek samping HRT (Estrogen) adalah kanker payudara, kanker endometrium, tromboplebitis, perdarahan bercak.

Petunjuk Praktis Penggunaan HRT

semua wanita yang akan menggunakan pengobatan HRT harus memahami dan mengerti bahwa pemberian HRT bukan untuk memperlambat menopause, melainkan untuk mengurangi atau mencegah keluhan atau penyakit akibat kekurangan estrogen.
Adapun wanita yang direkomendasikan untuk diberi HRT adalah :
1. Semua wanita klimakterik, tanpa kecuali yang ingin menggunakan HRT untuk pencegahan (meskipun tanpa keluhan)
2. Semua wanita yang memiliki risiko penyakit kardiovaskuler dan osteoporosis
3. Semua wanita dengan keluhan klimakterik.

Well, sekian pembahasan mengenai materi sulih hormon. Nah, udah pada tahu kan sekarang kalo ternyata sulih hormon itu bukan untuk menunda menopause, melainkan untuk mengurangi keluhan akibat kekurangan hormon estrogen. 
Gue rasa, cukup untuk materi hari ini. Sampai berjumpa kembali di materi berikutnya :)

Daftar Pustaka :
Widyastuti, Yani, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya.
https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/inilah-yang-terjadi-saat-menopause/



Comments