Keuntungan Kuliah di Jurusan Kebidanan

Pagi guys!!!!
it's sunny days!
setelah kemaren saya membahas tentang Tips Membuat Judul KTI bagi Mahasiswi D-III Kebidanan. kali ini saya akan memberikan sedikit info buat kalian yang masih bingung ngambil jurusan apa lulus SMA nanti.

Berhubung saya adalah seorang BIDAN (Gaya ala cover girl), saya akan memberikan informasi seperti apa sih jurusan kebidanan itu, dan apa saja keuntungan maupun kerugiannya.

Di bangku SMA khususnya dikelas 3, kebanyakan kita bingung mau melanjutkan kuliah di jurusan apa. Ada yang kepengen jadi dokter, guru, pengusaha, dan lain-lain. Apa dari kalian ada yang kepikiran untuk menjadi Bidan? atau kuliah di jurusan Kebidanan? yang katakan saya angkat tangan!
Wah, rupanya ada ya....

Well, beberapa orang sering menganggap menjadi Bidan adalah pekerjaan "kampung", karena Bidan kebanyakan kerja di Kampung. He to the Lo,,, HELLO!!! Bidan itu pekerjaan "Mulia" Loh! Kita menolong ibu dan bayi agar selamat. Menolong ibu agar selamat melahirkan, dan menolong bayi agar lahir selamat ke dunia ini. So, disini saya akan menegaskan kenapa saya memilih kuliah di Kebidanan.

Awalnya, saya juga gak ada cita-cita pengen jadi Bidan. Waktu SD yang pengen jadi Guru, naik di SMP, karena memenangkan beberapa lomba menulis cerpen dan sempat menjadi juara 1 hingga akhirnya mewakili provinsi Sulawesi Tenggara di Lomba Menulis Cerpen Siswa(i) SMP Tingkat Nasional di Bandung, dulu disebut FLS2N di tahun 2008, nah saat itu saya mempunyai cita-cita pengen jadi penulis, ya kayak kerja di majalah buat rubrik, dan karena hobby gambar baju saya juga pengen jadi designer loh! Setelah lulus dari SMP saya akhirnya lebih memilih masuk di SMA bukan di SMK. Nah, di SMA ini saya sempat vakum dari dunia tulis menulis, saya menjalankan hobby saya yang lain yaitu menari. Gak tau nih, saya senang sekali yang namanya seni dan saya mempunyai bakat di bidang seni, entah menari, menulis, desain, dan menyanyi. Apapun itu, seni memang hal yang sangat indah, dan mempunyai makna dari setiap yang ditampilkan, kalo mau di lihat latar belakang keluarga, Bapak dan Mama saya bukanlah pekerja seni, beliau adalah pegawai yang digaji oleh pemerintah. Jadi, keluarga tidak ada yang mempunyai pikiran untuk memasukkan saya di Kampus seni atau di jurusan seni. Tamat SMA, saya mendaftar di jurusan Arsitek saat mengikuti jalur undangan, sayangnya saya belum diterima. Saat terbuka pendaftaran test SNMPT saya sempat berniat mendaftar di Fakultas Kedokteran, tapi mengingat latar belakang orangtua dengan gaji pas-pasan saya menangguhkan keinginan saya tersebut, Akhirnya saya daftar SNMPTN dan memilih jurusan Agroteknologi, Pend. Bahasa Inggris dan Public Relation. Setelah mengikuti test tertulis dan sambil menunggu pengumuman hasil ujian SNMPTN, Mama menyarankan saya untuk coba-coba mendaftar di Salah satu Kampus Kesehatan Negeri yang ada di Kota tempat tinggal saya, awalnya sih saya tidak mau. tapi karena ada beberapa teman yang mendaftar juga dengan alasan kalo gak lolos SNMPTN masuk di kampus kesehatan ini adalah alternatif lain, jadi ya saya juga akhirnya mendaftar di kampus tersebut. disana ada 3 jurusan yang ditawarkan yaitu, Keperawatan, Kebidanan dan Ahli Gizi, berhubung saya tidak ada bayangan bakal kuliah di kampus itu, saya hanya memilih jurusan Kebidanan dan mengikuti test hingga akhirnya dinyatakan lulus test, dari 1500 pendaftar saya masuk dalam 100 pendaftar yang dinyatakan lulus. Wow, Amazing banget.
Tapiiii, saat dinyatakan lulus saya sempat nangis loh! bukan nangis bahagia, tapi nangis sedih. Kenapa saya lulus di jurusan kebidanan. Mama yang saat itu mengetahui kalo saya lulus di jurusan kebidanan Gembira banget! Sedangkan saya sempat sakit lantaran terlalu memikirkan kelulusan saya disana. Saat itu, peserta yang lulus diberi waktu kurang lebih seminggu untuk melakukan pembayaran dan pendaftaran ulang. Saat itu, saya masih menunggu pengumuman kelulusan saya di ujian SNMPTN dan saat pengumuman saya dinyatakan lulus di pilihan pertama yaitu jurusan Agroteknologi. Kebayangkan Dilema itu rasanya seperti apa!
Dilema karena saya dinyatakan lulus di dua kampus negeri di tempat tinggal saya, mama cenderung mengarahkan saya untuk kuliah di jurusan kesehatan karena mama berpikiran jurusan kesehatan lebih banyak peluang menjadi pegawai negeri ketimbang jurusan lain, sedangkan Kakak dari Bapak memberi gambaran seperti apa itu agroteknologi, karena latar belakang om adalah sarjana pertanian, beliau memberitahu lapangan kerja jurusan Agroteknologi terbilang luas, karena ini jurusan baru di tempat tinggal saya dan sangat dibutuhkan.
Saya sempat sakit lantaran memikirkan hal tersebut, akhirnya saya memutuskan kuliah di jurusan Kebidanan. Dengan alasan saya ingin menolong orang, selain itu saya menganggap jika saya membuang kesempatan kuliah di jurusan kebidanan ini, kasian sama mereka yang tidak lolos padahal sangat ingin kuliah di kebidanan kalo saya sia-siakan itu sama saja saya sempat menjadi penghalang bagi orang lain yang ingin kuliah disini. Saya menolak jurusan agro bukan karena jurusan itu tidak bagus, jurstru jurusan itu sangat bagus dan karena yang dibutuhkan masih banyak jadi jurusan itu membuka lagi pendaftaran gelombang 2 sehingga bagi yang ingin kuliah di agro mereka masih punya kesempatan. So, jadilah saya kuliah di kebidanan.

wah panjang ya sejarahnya. Eits, tidak berhenti disitu saja! Masih banyak hal yang mengisi hari-hari saya kuliah di Jurusan Kebidanan. Tapi nanti dilain kesempatan saya akan bahas.
OK, Kembali ke LAPTOP! Saya akan membahas dulu mengenai susahnya kuliah di kebidanan. Saya akan memberikan kalian gambaran yang harus kalian hadapi saat menjadi mahasiswi kebidanan. Yang pertama, kalian akan dihadapkan dengan tugas yang menumpuk. buat kalian dengan latar belakang IPA di SMA, mata pelajaran biologi akan sedikit membantu. selain tugas-tugas yang menumpuk. Kedua, kuliah dijurusan kebidanan di kampus saya juga jarang ada liburnya. libur cuma hari sabtu dan minggu, kalau dosen luar kadang mengambil hari sabtu untuk bisa mengajar di kelas. jadi kadang libur cuma hari minggu. selain itu, tidak ada yang namanya libur panjang, entah libur semester atau libur natal/tahun baru/idul fitri. libur yang paling lama ya cuma seminggu. Sebagian besar waktu di[akai untuk kuliah dan prakatik. Ketiga, Saat memasuki tingkat 3 atau semester 5, kita akan semakin disibukkan dengan praktik klinik kebidanan, disini kita dilatih seperti apa nantinya kalau kita menjadi bidan dan bekerja di RS atau Puskesmas atau Bidan Praktik Mandiri hingga menjadi bidan di desa, selain itu kita akan dihadapkan membuat Asuhan Kebidanana, Laporan Partus, proposal dan KTI sambil menjalankan Praktik Klinik Kebidanan. jadi ya pintar-pintar atur waktu saja.

Tapiiii, disamping semua itu terdapat keuntungan kuliah di jurusan kebidanan. saya jelaskan satu-satu, pertama menjadi bidan kalian bisa membuka praktik mandiri, bisa buka klinik loh!, kedua kalian bisa kok mengajar kalian bisa melamar menjadi dosen ajar jurusan kebidanan, ketiga kalian bisa kerja sebagai bidan di tempat pelayanan kesehatan, selain itu hal yang paling membanggakan adalah kalian bisa menolong dua nyawa sekaligus. Bayangkan saja, saat menolong persalinan bukan hanya ibu yang harus diselamatkan, bayi pun juga harus selamat. ada perasaan bak malaikat jika kalian bisa membantu persalinan ibu dan bayi dengan selamat dan sehat. Ada perasaan bahagia saat mendengar tangis bayi baru lahir, ada kepuasan tersendiri jika dengan kedua tangan kalian bisa menolong persalinan dengan baik. Menjadi bidan adalah pekerjaan yang sangat membutuhkan Intelektual, Disiplin, Ketegasan Kebijaksanaan, dan yang terpenting memiliki hati yang lembut. semua itu bercampur menjadi satu dalam nama bidan yang menjadi gelar kalian nanti.

So, bangga kan menjadi Bidan?
Bidan ibarat Otot Baja Hati Hello Kitty. Bidan itu kuat tetapi memiliki hati yang lembut.

Udah ada gambaran mau kuliah dijurusan apa?
See You Next Time!

Comments

  1. sekedar berbagi ilmu http://tugaskebidanand3.blogspot.co.id/

    ReplyDelete
  2. Thanks, sangat bermanfaat dan menambah wawasan

    My blog

    ReplyDelete

Post a Comment