- Get link
- X
- Other Apps
Posted by
Unknown
on
- Get link
- X
- Other Apps
Beberapa waktu yang lalu, kami diberikan tugas membuat makalah kebudayaan masa nifas. sebenarnya, soalnya lumayan gampang (Ciaahh!! sok banget!!!) hahaha, tapi jawabannya yang susah di cari! terutama bagi aku yang notabebenya bukan masyarakat asli tolaki. yeah, untung saja beberapa teman asli dari tolaki yang memberi informasi tambahan mengenai kebudayaan tolaki.
mungkin, bagi kamu yang sedang sibuk mencari tugas yang sama dengan aku. nih, aku kasih makalah yang aku dan teman-teman kelompokku buat untuk kamu jadikan referensi. yeah, boleh di copas sih. asal jangan di REUSE! hahah, cukup dijadikan REFERENSI. okkeee
KEBUDAYAAN IBU NIFAS DALAM SUKU TOLAKI
LOGO POLTEKKES KENDARI / POLTEKES/ POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI |
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME atas
segala kebesaran dan nikmat hidayah yang telah diberikan-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Ilmu
Sosial Budaya Dasar (ISBD)
yang berjudul “Aspek Kebudayaan Ibu Nifas dalam Suku Tolaki” ini dengan lancar.
Penyusunan
Makalah
ini dalam
rangka memenuhi tugas. dan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan serta wawasan.
Penyusun juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Makalah ini, pihak-pihak tersebut adalah:
1.
Dosen mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) Ibu Sitti Aisa, AM.Keb, S.Pd, M.Pd
3.
Orangtua tercinta.
4.
Teman-teman kelompok 3 yang telah bekerjasama sehingga penyusunan
Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun
sadar bahwa makalah ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh karena
itu, Penyusun memohon maaf atas kekurangan tersebut. Penyusun juga senantiasa membuka tangan
untuk menerima kritik dan saran yang membangun agar kelak kami bisa berkarya
lebih baik lagi.
Harapan Penyusun, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat
bagi kita semua.
Semoga pula makalah ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Kendari,12 Oktober 2012
Peyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Aspek
sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan semua manusia. Dalam era
globalisasi dengan berbagai perubahan yang begitu ekstrem pada masa ini menuntut
semua manusia harus memperhatikan aspek sosial budaya. Salah satu masalah yang
kini banyak merebak di kalangan masyarakat adalah kematian ataupun kesakitan
pada ibu dan anak yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan
di dalam masyarakat dimana mereka berada.
Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan
pengetahuan budaya seperti konsepsi-konsepsi mengenai berbagai pantangan,
hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi sehat-sakit, kebiasaan dan
ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap
kesehatan ibu dan anak. Pola makan, misalnya, pacta dasarnya adalah merupakan
salah satu selera manusia dimana peran kebudayaan cukup besar. Hal ini terlihat
bahwa setiap daerah mempunyai pola makan tertentu, termasuk pola makan ibu nifas yang disertai dengan kepercayaan
akan pantangan, tabu, dan anjuran terhadap beberapa makanan tertentu.
Tak terkecuali suku Tolaki yang
berada di Provinsi Silawesi Tenggara. Masyarakat suku Tolaki masih memegang
beberapa kepercayaan, larangan hingga anjuran tertentu bagi Ibu Nifas. Padatnya
pembangunan hingga derasnya pengaruh globalisasi di Sulawesi Tenggara, ternyata
tidak mampu menghilangkan kepercayaan dan kebudayaan suku Tolaki terhadap Ibu
Nifas.
Kebudayaan tersebut tidak dapat
dihilangkan, salah satu alasan yang kuat dikarenakan pembuktian terhadap
beberapa mitos hingga kepercayaan Ibu Nifas benar adanya. Namun di sisi lain,
terdapat beberapa kepercayaan/mitos yang sama sekali tidak membawa dampak
positif bagi Ibu Nifas hingga bayi baru lahir.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana pengertian Masa Nifas?
2.
Apa Kebutuhan Ibu Nifas?
3.
Bagaimana pengaruh kebudayaan Tolaki
terhadap Ibu Nifas?
4.
Apa
saja Faktor-Faktor pemicu kebudayaan Ibu Nifas?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui aspek sosial budaya pada Ibu Nifas dalam suku Tolaki.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Masa Nifas
Menurut para ahli, Masa
Nifas adalah :
1.
Periode
post natal adalah waktu penyerahan dari selaput dan plasenta (menandai akhir
dari periode intrapartum) menjadi kembali ke saluran reproduktif wanita pada
masa sebelum hamil. Periode ini juga disebut puerperium
(Varney, 1997, hal. : 549).
(Varney, 1997, hal. : 549).
2.
Masa
nifas adalah masa sesudah persalinan, masa perubahan, pemulihan, penyembuhan
dan pengembalian alat-alat kandungan. Proses masa nifas berkisar antara 6
minggu atau 40 hari. (Jenny
Sr, 2006, hal. : 7).
Secara
umum, Masa
nifas (Puerperium) atau
Periode Post natal adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa
nifas ini yaitu : 6 – 8 minggu.
Nifas dibagi dalam 3 periode :
1.
Puerperium dini yaitu kepulihan dimana
ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap
telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2.
Puerperium Intermedial yaitu kepulihan
menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6 – 8 minggu.
3.
Remute Puerperium adalah waktu yang
diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu
persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bila
berminggu-minggu bulanan atau tahan.
B. Kebutuhan
masa nifas.
a.
Fisik
Istirahat,makanan bergizi,udara
segar,lingkungan yang bersih.
b.
Psikologi
Distres waktu persalinan segera di stabilkan dengan sikap badan atau keluarga yang menunjukan simpati,mengakui,menghargai,sebagai mana adanya.
Distres waktu persalinan segera di stabilkan dengan sikap badan atau keluarga yang menunjukan simpati,mengakui,menghargai,sebagai mana adanya.
c.
Social
-Menemani ibu bila kelihatan
kesepian
-Ikut menyayangi anaknya
-menangapi bila memperhatikan
kebahagiaan
-Menghibur bila terlihat sedih.
d.
Kebutuhan Gizi Yang Perlu diperhatikan :
1. Makanan dianjurkan seimbang antara
jumlah dan mutunya
2. Banyak minum, setiap hari harus
minum lebih dari 6 gelas
3. Makan makanan yang tidak merangsang,
baik secara termis, mekanis atau kimia untuk menjaga kelancaran pencernaan
4. Batasi makanan yang berbau keras
(tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung nikotin serta bahan
pengawet atau pewarna)
5. Gunakan bahan makanan yang dapat
merangsang produksi ASI, misalnya sayuran hijau.
C.
Kebudayaan Ibu Nifas dalam Suku Tolaki.
Pada dasarnya, setiap suku memiliki beberapa
kebudayaan terkait dengan Ibu hamil, menyusui, hingga masa nifas. Kebudayaan
tersebut diantaranya :
1.
Ibu dilarang makan terong.
Alasan :
Karena terong dapat membuat tubuh si ibu dan bayi
menjadi gatal.
Pembuktian :
Terong
merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak mengandung Vitamin A dan C.
Terutama pada jenis Terong
Belanda. Terong jenis
ini mempunyai banyak
manfaat dan khasiat, diantaranya mengandung antosianin,
termasuk kedalam golongan flavonoid yang merupakan salah satu jenis antioksidan. Antioksidan ini dapat membantu daya tahan tubuh
menjadi lebih baik.
Terong juga kaya akan vitamin A dan C
untuk meningkatkan daya tahan tubuh
selain itu, bagi pertumbuhan tubuh terong sangat bagus karena mengandung
fosfor dan magnesimu yang akan membantu pertumbuhan tulang.
Oleh karena itu, tidak benar bila terong dapat
menyebabkan gatal-gatal pada Ibu dan Bayi.
2.
Ibu diwajibkan mandi air hangat/ mengkompres perut
dengan botol yang diisi dengan air panas.
Alasan :
Karena dengan mandi air hangat dapat mengobati luka
dalam pasca melahirkan.
Pembuktian :
Hal ini dinilai cukup benar. Karena air hangat dapat
memperlancar peredaran darah.
Aliran darah yang lancar sangat mempengaruhi sistem metabolisme dalam tubuh.
Dalam darah terkandung oksigen serta nutrisi yang diperlukan bagi sel-sel dalam
tubuh, sehingga dalam proses penyembuhan luka dalam menjadi sedikit lebih cepat.
3. Ibu
nifas tidak boleh makan makanan yang pedas.
Alasan :
Karena
makanan pedas bila dikonsumsi ibu dapat menyebabkan ASI menjadi pedas.
Pembuktian :
Sebenarnya,
makanan pedas yang mengandung cabai memiliki kandungan
kapsaisin bersifat antikoagulan, yaitu menjaga darah tetap encer dan mencegah
terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah. Sehingga orang yg suka makan sambal dpt memperkecil
kemungkinan menderita penyumbatan darah (aterosklerosis), shg mencegah munculnya
serangan stroke dan jantung koroner, serta impotensi. Namun, bagi ibu nifas mengonsumsi sambal/cabai dapat
menyebabkan naiknya asam lambung sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman di
perut. Bila dikonsumsi berlebih dapat mengakibatkan infeksi pada lambung.
Bayangkan saja, apabila ibu yang pasca melahirkan masih memiliki luka didaerah
perut(setelah operasi caesar) ataupun rasa sakit pasca melahirkan, kemudian
megonsumsi cabai/makanan pedas lainnya akan menambah rasa sakit bagi ibu. Oleh
karena itu, larangan ini memiliki dampak positive bagi Ibu nifas.
4. Ibu
diwajibkan mengenakan gurita diperut.
Alasan :
Karena
gurita dapat mengembalikan bentuk tubuh yang melar pasca melahirkan.
Pembuktian :
Pada dasarnya, dunia kedokteran
tidak menganjurkan setiap pasien bersalin untuk memakai stagen. Stagen tidak
memeberikan efek positif dalam mengecilkan atau mengencangkan perut karena
sifatnya yang pasif. Kebudayaan
ini hanya membawa dampak positive bagi ibu yang mengalami masalah kurang
percaya diri dengan bentuk tubuh yang melar pasca melahirkan. Tetapi, bila
dilihat dari sisi kesehatan, penggunaan gurita sama sekali tidak mempengaruhi
kondisi kesehatan ibu. Karena, gurita hanya akan menyamarkan perut ibu yang
melar pada saat menggunakan gurita, tetapi bila dilepas, bentuk tubuh ibu akan
kembali terlihat melar/kendur. Penggunaan gurita diperbolehkan karena
gurita tidak membalut perut ibu terlalu kencang seperti stagen. Namun perlu pula diperhatikan bagi ibu yang baru
melakukan operasi caesar. Jahitan yang masih baru atau basah
jika langsung dipakaikan gurita, apalagi stagen, malah akan bertambah parah.
Jahitan bisa terbuka kembali, atau bahkan bernanah.
5. Jika
ibu duduk atau tidur harus meluruskan kakinya.
Alasan :
Agar
urat-urat tidak kendur.
Pembuktian :
Pada ibu yang baru saja melahirkan
atau berada pada masa nifas jelas hal ini sangat mempunyai dampak yang positive
bagi si ibu tersebut, karena jika ibu duduk atau tidur pada posisi miring atau
di tekuk dapat mempengaruhi posisi tulang ibu tersebut karena tulang ibu pada
masa nifas seperti bayi, yang apabila si ibu melakukan gerakan miring pada saat
tidur dan menekuk saat duduk akan berisiko, larangan ini baik untuk ibu karena pada
ibu pada masa nifas mudah terkena varises dan dampak negative akan larangan ini
jelas tidak ada baik bagi si ibu maupun pada bayi yang baru dilahirkan.
6. Ibu
diwajibkan kencing diatas bara api.
Alasan :
Agar
luka di vagina pasca melahirkan cepat sembuh.
Pembuktian :
Bara
Api menghasilkan Uap panas. Dalam hal ini, kencing di atas bara api dapat
dikatakan terapi Uap. Terapi uap merupakan salah satu pilihan
yang paling mudah dan sederhana untuk mengeluarkan racun-racun yang menumpuk di
dalam tubuh. Saat pori-pori terbuka dan jutaan kelenjar keringat mulai
mengeluarkan keringat, maka tubuh juga akan mengeluarkan sampah-sampah sisa
metabolisme. Terapi uap
juga
berfungsi memperlancar aliran darah. Hal ini sekaligus akan memperlancar suplai
nutrisi ke seluruh tubuh. Selama proses mandi uap, aliran darah ke kulit
meningkat dari 5-10% menjadi 50-70%. Peningkatan aliran darah ini sekaligus
membawa nutrisi penting ke kulit dan jaringan, menstimulasi aktivitas selular
dan pertumbuhan sel-sel. Namun
perlu diingat, kencing di atas bara api tidak boleh di lakukan pada ibu yang masih
memiliki luka pasca melahirkan khususnya di daerah vagina. Karena akan memungkinkan
si ibu terkena percikkan bara api atau abu yang dapat menambah parah luka pasca
melahirkan.
D. Faktor-Faktor
Pemicu Kebudayaan Ibu Nifas
1.
Faktor
predisposisi yang meliputi:
a.
Pengetahuan
·
Perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dibandingkan dengan perilaku
yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang hanya setengah justru
lebih berbahaya daripada tidak tahu sama sekali, kendati demikian ketidaktahuan
bukan berarti tidak berbahaya.
b.
Pendidikan
·
Pendidikan
merupakan jalur yang ditempuh untuk mendapatkan informasi. Informasi memberikan
pengaruh besar terhadap perilaku ibu nifas. Apabila ibu nifas diberikan
informasi tentang bahaya pantang makanan dengan jelas, benar dan komprehensif
termasuk akibatnya maka ibu nifas tidak akan mudah terpengaruh atau mencoba
melakukan pantanng makanan
c.
Pengalaman
·
Pengalaman
merupakan sumber pengetahuan dan tindakan sesorang dalam melakukan sesuatu hal.
Adanya pengalaman melahirkan dan menjalani masa nifas maka ibu akan mempunyai
perilaku yang mengacu pada pengalaman yang telah dialami sebelumnya. Misalnya
ibu nifas yang dahulunya mengalami masalah baik pada dirinya dan bayinya karena
pantang makanan maka ibu nifas tidak akan melakukan pantang makanan kembali
pada masa nifas berikutnya.
d.
Pekerjaan
·
Pekerjaan
merupakan suatu usaha dalam memporelh imbalan yaitu uang. Suami yang bekerja
akan mendukung ibu dalam memenuhi kebutuhan masa nifas yang mengandung banyak
zat gizi, sedangkan ibu yang bekerja menyebabkan ibu mempunyai kesempatan untuk
bertukar informasi dengan rekan kerja tentang pantang makanan.
e.
Ekonomi
·
Status
ekonomi merupakan simbol status sosial di masyarakat. Pendapatan yang tinggi menunjukan
kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang memenuhi faedah zat
gizi untuk ibu hamil. Sedangkan kondisi ekonomi keluarga yang rendah mendorong
ibu nifas untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan kesehatan
f.
Budaya
·
Menjalankan
ritual yang menyatakan tentang hubungan, kekuatan, dan keyakinan. Derajat keyakinan.
Derajat keyakinan budaya khusus dan perilaku yang ada dalam kehidupan keluarga
dfikaitkan dengan lama waktu kieluarga tersebut ada di dalam syatu komunitas, komposisi
komunitas, dan jarak geografik, serta bersifat sementara dari keluarga besar
dan komunitaas asal. Lingkungan sangat mempengaruhi, khususnya di pedesaan yang
mana masih melekatnya budaya tarak dari nenek moyang. Dan sangat berpengaruh
besar terhadap prilaku ibu pada masa nifas. Adapun keadaan keluarga yang
mempengaruhi perilaku seseorang yaitu orang tua yang masih percaya dengan
budaya tarak yang memang sudah turun temurun dari nenek moyang.
2.
Faktor
pendukung : yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak
bersedianya fasilitas – fasilitas atau sarana – sarana kesehatan. Misalnya
Puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban.
3.
Faktor
pendorong : yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau
petugas lainnya yang merupakan kelompok retefensi dari perilaku masyarakat. (Paath, 2005).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan akan budaya ibu nifas yang
telah dijelaskan dalam Makalah ini, maka dapat kita ambil kesimpulan, sebagai
berikut :
·
Masa nifas (Puerperium) atau Periode Post natal adalah masa
pulih kembali, mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti
pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu : 6 – 8 minggu
·
Nifas dibagi dalam 3 periode yaitu : Puerperium dini, Puerperium Intermedial, Remute Puerperium.
·
Kebutuhan Ibu dalam masa nifas,
terdiri atas kebutuhan : Fisik, Psikologi, Social, Kebutuhan
Gizi.
·
Dalam suku
Tolaki masih terdapat kebudayaan-kebudayaan Ibu Nifas. Kebudayaan tersebut ada
yang bersifat negative hingga positif.
·
Kebudayaan
tarak(larangan makan makanan tertentu) dapat ditemukan dalam suku Tolaki.
Diantaranya larangan makan terong, dan makanan pedas.
·
Kewajiban
mandi air hangat, duduk dengan kaki lurus, hingga menggunakan stagen, merupakan
beberapa kebudayaan yang masih ada ditengah masyarakat hingga kini.
·
Beberapa
kebudayaan Ibu Nifas di suku Tolaki yang bersifat negatif(membawa dampak
negative bagi ibu) adalah, larangan makan terong, hingga kewajiban mengenakan
stagen.
·
Adapun
kebudayaan yang dinilai memiliki dampak positif bagi ibu nifas diantaranya :
duduk/tidur dengan kaki diluruskan, mandi air hangat, larangan mengkonsumsi
makanan pedas, dan kencing di atas bara api (Terapi Uap).
·
Faktor-faktor
yang memicu : Faktor
predisposisi (pengetahuan, pendidikan, pengalaman, pekerjaan,
ekonomi, budaya), faktor pendukung, faktor pendorong.
B. Saran
Masih adanya kebudayaan Ibu nifas ditengah-tengah
masyarakat Tolaki merupakan hal yang wajar. Namun, bila kebudayaan tersebut
membawa pengaruh negatif maka perlu dilakukan khusus agar kebudayaan tersebut
tidak terus dilakukan.
·
Bidan,
masyarakat, hingga keluarga terdekat harus lebih memperhatikan kebudayaan yang
dianggap bernilai negatif.
·
Tidak
perlu dilakukan pelarangan mendadak terhadap kebudayaan yang dianggap negatif
tersebut, karena hal itu akan membuat masyarakat yang berpegang teguh pada
kepercayaan tersebut akan marah atau tersinggung.
·
Bidan
atau para staf kesehatan harus lebih gencar melakukan penyuluhan akan
kebudayaan-kebudayaan yang dianggap tidak bermanfaat bagi Ibu hamil, melahirkan
hingga Ibu Nifas.
·
Ibu
Nifas pun harus lebih mencari informasi penting akan kebutuhan gizi hingga
anjuran-anjuran yang baik bagi dirinya selama masa Nifas. Ibu nifas diwajibkan
tidak hanya berpangku tangan menerima segala kebudayaan tanpa mencaritahu atau
menyeleksi hal-hal yang dianggap diluar dari akal sehat untuk diikuti.
DAFTAR PUSTAKA
- dr. Suparyanto, M.Kes. 2010. Pantang Makanan di masa Nifas. http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/12/pantang-makanan-di-masa-nifas.html Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Manfaat Terong Bagi Kesehatan. 2012. http://ngenee.blogspot.com/2012/06/manfaat-terong-bagi-kesehatan.html Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Manfaat Terong. 2012. http://manfaat.org/manfaat-terong#.UHqyOWMhO_A. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Manfaat Mandi Air Hangat Bagi Kesehatan http://intips-kesehatan.blogspot.com/2012/05/mandi-air-hangat-sehat.html Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Iwandahnia. 2010. Fatal Bila Sirkulasi Darah Tidak Lancar. http://iwandahnial.wordpress.com/2010/04/09/fatal-bila-sirkulasi-darah-tidak-lancar/. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Indry file. 2012. Dampak Positif dan Negatif makan cabai. http://indryfile.blogspot.com/2012/04/dampak-positif-dan-negatif-makan-cabai.html. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Admin .2011. Dampak Negatif dan Positif mengkonsumsi Sambal. http://kolom-inspirasi.blogspot.com/2011/10/dampak-negatif-dan-positif-mengkonsumsi.html. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Administrator. 2012. Bolehkah Menggunakan Stagen atau Gurita Setelah Melahirkan?. http://bidanku.com/index.php?/bolehkah-menggunakan-stagen-atau-gurita-setelah-melahirkan. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Ikarowina Tarigan. 2009. Enam Manfaat Terapi Uap. http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/08/25/1549/13/-Enam-Manfaat-Terapi-Uap Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Manfaat Terong Bagi Kesehatan. 2012. http://ngenee.blogspot.com/2012/06/manfaat-terong-bagi-kesehatan.html Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Manfaat Terong. 2012. http://manfaat.org/manfaat-terong#.UHqyOWMhO_A. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Manfaat Mandi Air Hangat Bagi Kesehatan http://intips-kesehatan.blogspot.com/2012/05/mandi-air-hangat-sehat.html Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Iwandahnia. 2010. Fatal Bila Sirkulasi Darah Tidak Lancar. http://iwandahnial.wordpress.com/2010/04/09/fatal-bila-sirkulasi-darah-tidak-lancar/. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Indry file. 2012. Dampak Positif dan Negatif makan cabai. http://indryfile.blogspot.com/2012/04/dampak-positif-dan-negatif-makan-cabai.html. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Admin .2011. Dampak Negatif dan Positif mengkonsumsi Sambal. http://kolom-inspirasi.blogspot.com/2011/10/dampak-negatif-dan-positif-mengkonsumsi.html. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Administrator. 2012. Bolehkah Menggunakan Stagen atau Gurita Setelah Melahirkan?. http://bidanku.com/index.php?/bolehkah-menggunakan-stagen-atau-gurita-setelah-melahirkan. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
- Ikarowina Tarigan. 2009. Enam Manfaat Terapi Uap. http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/08/25/1549/13/-Enam-Manfaat-Terapi-Uap Diakses pada tanggal 10 Oktober 2012
Comments
mantap Bu bidan materix,,,
ReplyDeleteAssalamualaikum.wr.wb. perkenalkan nama saya Hariyati Dewi Tki Hongkong, saat menulis ini saya teringat memory masa lalu.saya sangat tergugah hati melihat coretan hati yang Ibu tulis. saya jadi teringat tentang masa-masa sulit dulu,karena iktiar dan usaha , seolah2 menjadi dendam bukan lagi motivasi, cuma satu tujuan saya pada saat bagaiman caranya untuk bangkit..singkat kata berbagai macam iktiar dan cara yang saya lalui, mengingat pada saat itu hutang saya 1,2m yang tidak sedikit, belum lagi bunga renternir yang bertambah. karena usaha, kesungguhan hati, akhirnya saya menemukan jalan /solusi melalui Program Pesugihan Dana Gaib Tanpa Tumbal. saya percaya ALLAH ITU TIDAK DIAM MAHA PENYAYANG , cobaan itu bukan lah ujian tapi hadiah yang tersilmut untuk kebahagiaan yang sebenar2nya. Dengan keyakina dan keberania saya ikut bergabung untuk mengikuti Program Pesugihan Dana Gaib Tanpa Tumbal dan memohonkan dana sesuai kebutuhan dan kesanggupan saya. Cuma dalam waktu 1 hari 1 malam saya mendapat telpon dari pihak Program tersebut, Alhamdulillah dana yang saya mohonkan sudah cair dan sudah dapat saya gunakan untuk melunasi hutang. jika anda ingin seperti saya
Deletesilahkan hubungi
Ki Witjaksono: 085-2222-31459
Atau kunjungi website
Klik-> PESUGIHAN DANA GAIB
Ingat kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya.
thanks yah kak ...
ReplyDelete