Teori Relativitas Einsten di Buktikan Oleh NASA


Tahukah kamu Teori Relativitas Einsten ?? Exactly, ini adalah teori yang ditemukan oleh sang jenius Albert Einstein. Teori ini terbagi atas 2, yakni :
- Relativitas Khusus (1905), dan
- Relativitas Umum (1915).

Teori ini juga menjadi dasar bagi penciptaan energi raksasa Nuklir, dan bahkan, penciptaan Mesin Waktu! (Yang memungkinkan kita pergi ke masa lalu, atau bahkan ke masa depan!)wooowww!!!!!

Sebelum saya menjelaskan hasil temuan NASA tersebut, alangkah baiknya kalu kita ulas sedikit mengenai Teori Relativitasnya Albert Einstein.

RELATIVITAS KHUSUS ADALAH :
1. Bahwa semua ukuran Ruang-Waktu adalah relatif, tergantung dari sudut pandang pengamat yang berbeda, dan apakah ia sedang bergerak atau diam. Dan bahwa “Waktu” yang kita alami, ternyata bisa melambat, atau bergerak lebih cepat, bergantung kecepatan kita.

RELATIVITAS UMUM ADALAH :
Relativitas Umum Einstein membahas tentang ruang angkasa yang sebenarnya merupakan bangunan Ruang dan Waktu, dimana “Waktu” juga bisa Melengkung mengikuti bentuk benda-benda langit raksasa!
Ini membuktikan satu hal yang sangat besar. Gravitasi, ternyata bukan Gaya Tarik seperti yang dinyatakan Isaac Newton!

NASA buktikan adanya teori relativitas einsten:
Alat pengukur gravitasi milik Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, berhasil membuktikan dua asumsi kunci yang dicetuskan Albert Einstein dalam teori relativitas. Teori ini dicetuskan oleh Einstein pada 52 tahun yang lalu.
Misi The Gravity Probe-B (GP-B) diluncurkan pada tahun 2004 untuk mempelajari dua asumsi Einstein. Pertama, mengenai efek geodesi, atau adanya lengkungan ruang dan waktu di sekitar gravitasi.
Kedua, asumsi mengenai frame-dragging, yang menjelaskan jumlah struktur ruang-waktu yang terpilin akibat rotasi suatu massa.
“Bayangkan bumi seakan-akan terbenam di benda seperti madu,” kata Francis Everitt, peneliti Stanford University yang juga peneliti utama GP-B. “Ketika bumi berotasi, madu di sekitarnya akan membentuk pusaran yang mengikuti (swirl), begitu pula dengan ruang dan waktu,” demikian analogi Everitt.
Gravity Probe-B menggunakan empat gyroscope (pengukur orientasi) dengan tingkat ketepatan ultra tinggi untuk mengukur dua hipotesa gravitasi ini. Alat ini kemudian mengkonfirmasi kedua efek gravitasi dengan mengarahkan alat ini ke bintang yang disebut IM Pegasi, untuk menciptakan presisi yang netral.
Jika gravitasi tidak berdampak terhadap ruang dan waktu, maka gyroscope GP-B akan menunjuk ke arah yang sama saat probe itu berada di kutub orbit sekitar bumi. Bagaimana pun, gyroscopes memiliki perubahan kecil tapi terukur terhadap arah putaran daya tarik bumi.
“Hasil misi ini akan memiliki dampak jangka panjang terhadap teori yang dimiliki ahli fisika,” kata Bill Danchi, ahli antrofisika dan pengamat di Markas Nasa di Washington.
“Setiap teori yang meragukan teori Einstein dalam hal relativitas umum akan mencoba untuk mencari hasil pengukuran yang tepat dari yang telah dilakukan GP-B,” lanjut Danchi.
Hasil ini menjadi proyek terpanjang yang dilakukan NASA, yang telah terlibat dalam penelitian gyroscope untuk relativitas sejak 1963.
Penelitian dan percobaan yang dilakukan selama berpuluh tahun ini telah merintis teknologi untuk mengendalikan gangguan yang bisa mempengaruhi pesawat ulang-alik, seperti daya tarik aerodinamis, medan magnet, dan variasi hawa panas. Lebih jauh, misi pelacak bintang dan gyroscope NASA merupakan alat dengan presisi tertinggi yang pernah didesain dan diproduksi.

sumber: vivanews.com
Credit : Me ^_^

Comments