- Get link
- Other Apps
Posted by
Unknown
on
- Get link
- Other Apps
Menurut Para Ahli :
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita
hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya
menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998).
Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan
selama kehamilan (Farrer, 1999).
Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan
muntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap
saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari (Arief.B, 2009).
Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah
nousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga
menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD).
Hiperemesis
gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan 20 minggu, begitu
hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga
mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun,
dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena penyakit seperti
Appendisitis, Pielitis dan sebagainya.
Etiologi
Penyebab
Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti.
Perubahan-perubahan
anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh
kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.
kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.
Beberapa
faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :
Perubahan hormon pada ibu hamil berupa HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang
berguna untuk meningkatkan produksi hormon progesteron oleh indung telur atau
ovum sehingga kehamilan dapat
dipertahankan. Hormon ini adalah hormon yang dilepaskan plasenta. Kadar hormon
HCG yang tinggi dalam darah ibu memicu rasa mual dan muntah.
Peningkatan hormon estrogen. Peningkatan
hormon ini membuat kadar asam lambung meningkat, hingga muncullah keluhan rasa
mual. Keluhan ini biasanya muncul di pagi hari saat perut ibu dalam keadaan
kosong dan terjadi peningkatan asam lambung.
Kehamilan kembar atau lebih. Dalam kehamilan tunggal, biasanya
konsentrasi HCG meningkat cepat selama minggu pertama, dan menjadi ganda setiap
dua atau tiga hari selanjutnya. Pada kehamilan
kembar atau lebih, kadar HCG dapat meningkat lebih jauh lebih tinggi dari hamil
tunggal.
Pernah mengalami hyperemesis
gravidarum pada kehamilan
sebelumnya mempunyai kemungkinan mengalami hal yang sama pada kehamilan berikutnya.
Faktor
psikologi memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya
dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah
tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan
persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan
konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak
sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran
hidup. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu
mengurangi frekwensi muntah klien.
Kejadian hiperemesis pada
ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu hamil yang berpendidikan rendah
(Prawihardjo, 2005). Secara teoritis, ibu hamil yang berpendidikan lebih tinggi
cenderung lebih memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya (Saifuddin, 2002).
Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada
hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang
tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik,
asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan
dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan
khlorida darah dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan
hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang
Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi
lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak
hati dan terjadilah lingkaran setan.
Dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung
(Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.
Bila tidak teratasi akan menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi,
asidosis (karena kelaparan), alkalosis (akibat kekurangan HCl), serta
hipokalemia. Penyimpangan ini setidaknya menimpa 56% ibu hamil. Jika kesakitan
ini tidak terobati, gangguan ini biasanya berlanjut menjadi gagal ginjal dan
hati.
Tanda dan Gejala
Hiperemesis
gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 (tiga)
tingkatan yaitu :
Tingkatan I
:
Muntah
terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu
makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat
sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistol menurun turgor kulit
berkurang, lidah mengering dan mata cekung.
Tingkatan II :
Penderita
tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering
dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata
sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi rendah,
hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi.
Aseton
dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat
pula ditemukan dalam kencing.
Tingkatan III:
Keadaan
umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai koma,
nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal
dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke,
dengan gejala : nistagtnus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan
zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya
payah hati.
Penatalaksanaan
Pencegahan
terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan
persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa
mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan
muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan
sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun
pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti
kering atau biskuit dengan teh hangat.
Makanan
yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan minuman
sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
Jika sudah terlanjur
mengalami Hiperemesis Gravidarum, maka pengobatan dapat dilakukan dengan cara:
Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik seperti Disiklomin hidrokhloride atau Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, Avomin
Sedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik seperti Disiklomin hidrokhloride atau Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti Dramamin, Avomin
Isolasi
Penderita
disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang
baik. Tidak diberikan makan/minuman setama 24 -28 jam. Kadang-kadang dengan
isolasi saja gejaia-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
Terapi psikologik
Perlu
diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa
takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah
dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
Cairan parenteral
Berikan
cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan
Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila
perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan
vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara
intra vena.
Penghentian
kehamilan
Pada
sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan
mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk. Delirium,
kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan merupakan manifestasi
komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk
mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit
diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi
dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ
vital.
Diet
Diet hiperemesis I
diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan
hanya berupa rod kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan
tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua zat – zat gizi,
kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.
Diet hiperemesis II
diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.
Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi linggi. Minuman
tidak diberikan bersama makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi
kecuali vitamin A dan D
Diet hiperemesis III
diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.
Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan
ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium.
hiperemesis gravidarum, mual muntah berlebihan, diet hiperemesis gravidarum, etiologi hiperemesis gravidarum, obat-obatan hiperemesis gravidarum, penanganan hiperemesis gravidarum, tanda dan gejala hiperemesis gravidarum, pengertian hiperemesis gravidarum, hiperemesis gravidarum, makalah hiperemesis gravidarum, asuhan hiperemesis gravidarum, hiperemesis gravidarum, mual muntah berlebihan, diet hiperemesis
gravidarum, etiologi hiperemesis gravidarum, obat-obatan hiperemesis
gravidarum, penanganan hiperemesis gravidarum, tanda dan gejala
hiperemesis gravidarum, pengertian hiperemesis gravidarum, hiperemesis
gravidarum, makalah hiperemesis gravidarum, asuhan hiperemesis
gravidarum, hiperemesis gravidarum, mual muntah berlebihan, diet hiperemesis
gravidarum, etiologi hiperemesis gravidarum, obat-obatan hiperemesis
gravidarum, penanganan hiperemesis gravidarum, tanda dan gejala
hiperemesis gravidarum, pengertian hiperemesis gravidarum, hiperemesis
gravidarum, makalah hiperemesis gravidarum, asuhan hiperemesis
gravidarum, hiperemesis gravidarum, mual muntah berlebihan, diet hiperemesis
gravidarum, etiologi hiperemesis gravidarum, obat-obatan hiperemesis
gravidarum, penanganan hiperemesis gravidarum, tanda dan gejala
hiperemesis gravidarum, pengertian hiperemesis gravidarum, hiperemesis
gravidarum, makalah hiperemesis gravidarum, asuhan hiperemesis
gravidarum, hiperemesis gravidarum, mual muntah berlebihan, diet hiperemesis
gravidarum, etiologi hiperemesis gravidarum, obat-obatan hiperemesis
gravidarum, penanganan hiperemesis gravidarum, tanda dan gejala
hiperemesis gravidarum, pengertian hiperemesis gravidarum, hiperemesis
gravidarum, makalah hiperemesis gravidarum, asuhan hiperemesis
gravidarum, hiperemesis gravidarum, mual muntah berlebihan, diet hiperemesis
gravidarum, etiologi hiperemesis gravidarum, obat-obatan hiperemesis
gravidarum, penanganan hiperemesis gravidarum, tanda dan gejala
hiperemesis gravidarum, pengertian hiperemesis gravidarum, hiperemesis
gravidarum, makalah hiperemesis gravidarum, asuhan hiperemesis
gravidarum, hiperemesis gravidarum, mual muntah berlebihan, diet hiperemesis
gravidarum, etiologi hiperemesis gravidarum, obat-obatan hiperemesis
gravidarum, penanganan hiperemesis gravidarum, tanda dan gejala
hiperemesis gravidarum, pengertian hiperemesis gravidarum, hiperemesis
gravidarum, makalah hiperemesis gravidarum, asuhan hiperemesis
gravidarum, hiperemesis gravidarum, mual muntah berlebihan, diet hiperemesis
gravidarum, etiologi hiperemesis gravidarum, obat-obatan hiperemesis
gravidarum, penanganan hiperemesis gravidarum, tanda dan gejala
hiperemesis gravidarum, pengertian hiperemesis gravidarum, hiperemesis
gravidarum, makalah hiperemesis gravidarum, asuhan hiperemesis
gravidarum,
- Get link
- Other Apps
Comments
Post a Comment